Minggu, 28 Oktober 2012

MANASIK HAJI 2012: Belajar Islam Yang Kaffah

Peserta Manasik Haji sedang melaksanakan THAWAF, simbol dari tekad
untuk hidup di dalam "orbit", aturan dan hukum-hukum Allah
Tanggal 23 Oktober lalu, Sekolah Islamic Village menyelenggarakan kegiatan Manasik Haji 2012. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dari semua tingkatan pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK. Juga para dewan guru dan pimpinan sekolah ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan dua tahun sekali ini.

Tujuan kegiatan manasik haji ini adalah pertama, mengenalkan tatacara pelaksanaan ibadah haji, sebagai rukun Islam yang kelima. Dalam manasik ini kepada siswa diajarkan urutan ibadah haji; mulai dari berihram di Miqat diikuti dengan niat haji, kemudian wuquf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumroh di Mina, Thawaf Ifadhah, dan Sa'i dari Shafa ke Marwah, serta ditutup dengan tahallul.

Tujuan kedua, memberikan pemahaman kepada siswa tentang hikmah dari setiap gerakan haji. Sebagaimana diketahui, haji bukanlah sekadar perjalanan, ziyarah, atau safari. Ia adalah perjalanan spiritual menuju Allah. Pastinya banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari setiap gerakan atau "stasiun" yang dilewati dalam perjalanan tersebut. 

Sebagai contoh, dari berihram di MIQAT, kita belajar bahwa di hadapan Allah, semua manusia sama, sebagai hamba Allah. Kemuliaan kita tergantung ketakwaan kita kepada-Nya. Dua lembar kain ihram yang dililikan ke tubuh kita juga mengingatkan kita pada kematian, saat kita semua harus mempertanggungjawabkan amal perbuatan kita.


ISTILAM ke arah Hajar Aswad. Simbol janji setia kepada Allah untuk
hidup dalam ketaatan, ketundukan dan kepasrahan kepada kehendak-Nya.
Sebelum THAWAF kita melaksanakan ISTILAM, yakni mengangkat kedua tangan ke arah Hajar Aswad. Dengan melakukan hal tersebut, kita sesungguhnya sedang menjabat "tangan Allah", berbai'at dan berjanji kepada-Nya untuk hanya menyembah dan menuhankan Allah dan tidak akan pernah menyekutukannya dengan sestau apapun. THAWAF sendiri melambangkan tekad kita untuk taat, tunduk, setia dan hidup di atas aturan, hukum, ketetapan dan kehendak Allah.

Melalui SA'I kita diingatkan kepada ikhtiar Siti Hajar yang luar biasa dalam mencari air. Air adalam lambang "sumber kehidupan". Air adalah lambang dari semua karunia Allah di bumi yang harus kita jemput dengan gesit, tekun, dan cerdas. Tujuh kali bolak-balik adalah lambang ikhtiar yang pantang menyerah, ide dan kreativitas yang tak pernah habis, dan ketekunan yang mengantarkan kita kepada kesuksesan.


WUQUF, singgah di "Arafah". Jamaah sedang menyimak Khutbah Arafah
yang pernah disampaikan Rasulullah saat haji Wada'
Dari ARAFAH - MASY'AR(Muzdalifah) - MINA,  kita belajar tentang gerak hidup yang harus kita jalani. PENGETAHUAN - KESADARAN - CINTA, adalah tiga urutan logis dari apa yang harus kita cari dan kita bangun dalam kehidupan. Tidak cukup hanya dengan pengetahuan kita lalu dianggap "ada". Tapi pengetahuan yang melahirkan kesadaran (masy'ar), dan cinta (Mina) yang membuat hidup kita jadi paripurna dan lebih bermakna. Pengetahuan kita cari dalam "terangnya siang Arafah" (lewat teori yang sahih), sedangkan kesadaran kita dapatkan dalam "heningnya malam Muzdalifah" (lewat kontemplasi dan kekhusyu'an ibadah). Dan tahap terakhir, cinta sejati kita dapatkan saat kita menempatkan Allah di atas diri kita; saat kita menyembelih setan dan menundukkan hawa nafsu kita dengan tangan kita sendiri. Dari ARAFAH - MASY'AR - MINA sesungguhnya kita belajar, bahwa pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang mengantarkan kita kepada kesadaran. Dan kesadaran tertinggi adalah kesadaran yang melahirkan cinta sejati kepada Allah. 

Luar biasa! Melalui ibadah haji Allah SWT ingin memberikan pelajaran kita tentang Islam yang sejati. Islam yang menggerakkan. Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Photo-photo kegiatan Manasik Haji 2012