Minggu, 02 Desember 2012

9 Alasan Memilih Bersekolah di Sekolah Islamic Village


Apa alasan 2300-an siswa memilih bersekolah di Sekolah Islamic Village? Paling sedikit ada 9 alasan yang mereka kemukakan :

 1. Lingkungan yang kondusif; tenang, nyaman, asri dan inspiratif untuk belajar.

2.Masjid sebagai 'Pusat'.  Sekolah Islamic Village percaya bahwa spiritualitas atau kecerdasan spiritual (Spiritual Intelligence) seseorang akan sangat berpengaruh pada perkembangan kecerdasan intelektual (Intellectual Quotient), kecerdasan emosional (Emotional Quotient) dan ketahanan mentalnya (Adversity Quotient). Pembiasaan shalat berjamaah Zhuhur dan Ashar, program Dhuha, ta'lim-tilawah Al-Qur'an, zikir dan muhasabah, kegiatan sosial keagamaan dan semua kegiatan yang berpusat di masjid akan mampu memupuk kecerdasan spiritual siswa. 

3. Pendidikan Agama. Di sini Islam dikenalkan kepada peserta didik bukan hanya sebagai sebuah agama, tetapi sebagai way of life,  jalan dan cara hidup yang sempurna dari Allah untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat, sehingga tumbuh rasa bangga (’izzah) terhadap Islam dan motivasi kuat untuk menjadi rahmat bagi semesta. 

4. Fasilitas dan sarana pendukung pembelajarannya lengkap dan luas.

5. Kegiatan Ekstrakurikuler yang beragam. Sekolah Islamic Village percaya bahwa setiap anak unik dan berbakat (gifted). Sudah dikaruniai bakat-bakat alami yang bisa menjadi jalan menuju kesuksesannya. Oleh karena itu sekolah memfasilitasi beragam kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis 8 multiple intelligence   (Body, Picture, Number, Music, Word, Self , People, Nature).

6. Sarat Prestasi; mulai dari tingkat kecamatan sampai nasional

7. Program SBI/RSBI dan Kelas Akselerasi yang merupakan layanan pendidikan berkurikulum Internasional bagi siswa berkemampuan di atas rata-rata.

8. Jalinan & Jalinan kerjasama dengan lembaga-lembaga tingkat nasional dan internasional

9. Para alumninya, diterima di sekolah/universitas favorit dan berprestasi pula!

Kamis, 29 November 2012

AL-MU'ALLIM; The Great Teacher


Al-Mu'allim
By Sami Yusuf

We once had a Teacher
The Teacher of teachers,
He changed the world for the better
And made us better creatures,
Oh Allah we’ve shamed ourselves
We’ve strayed from Al-Mu’allim,
Surely we’ve wronged ourselves
What will we say in front him?
Oh Mu’allim…
He was Muhammad salla Allahu ‘alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
Teacher of all Mankind.  

He prayed while others slept
While others ate he’d fast,
While they would laugh he wept
Until he breathed his last,
His only wish was for us to be
Among the ones who prosper,
Ya Mu’allim peace be upon you,
Truly you are our Teacher,
Oh Mu’allim..

He was Muhammad salla Allahu ‘alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
Teacher of all Mankind.  

He taught us to be just and kind
And to feed the poor and hungry,
Help the wayfarer and the orphan child
And to not be cruel and miserly,
His speech was soft and gentle,
Like a mother stroking her child,
His mercy and compassion,
Were most radiant when he smiled
He was Muhammad salla Allahu ‘alayhi wa sallam,
Muhammad, mercy upon Mankind,
Teacher of all Mankind.  

HAPPY TEACHER'S DAY 2012

Minggu, 25 November 2012

Senin, 05 November 2012

SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE; Menuju Sekolah Unggulan Nasional


Menyongsong tahun baru 1434 Hijriyah, telah diproklamirkan bahwa Sekolah Islamic Village SIAP hijrah, bergerak menuju Sekolah Unggulan Nasional. Bukan perkara gampang untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah unggulan sesuai kualifikasi yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional. Tapi sangat mungkin untuk dicapai oleh Sekolah Islamic Village, mengingat Sekolah Islamic Village memiliki semua modal meuju ke arah tersebut. Lokasi yang strategis, area pendidikan yang luas dan ekslusif, kurikulum yang sudah teruji,  para guru yang profesional dan berpengalaman, sarana dan prasarana pendukung yang lengkap, serta jaringan komunikasi yang luas.

Apa sih kualifikasi Sekolah Unggulan Nasional? Fasli Jalal  menyebutkan, minimal ada tujuh syarat yang harus terpenuhi agar sebuah sekolah masuk dalam kualifikasi Sekolah Unggulan Nasional (National School Of Excellence). Yakni sekolah tersebut:
  1. Mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh siswa dengan berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar.
  2. Mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan
  3. Mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
  4. Mampu memberdayakan sumber daya yang ada secara optimal dan efektif
  5. Mampu mengembangkan networking yang luas kepada stakeholder
  6. Mampu mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar
  7. Mampu bersikap responsif terhadap perubahan
Komitmen para pimpinan Sekolah Islamic Village menuju Sekolah Unggulan Nasional

Ketujuh kualifikasi di atas sesungguhnya merupakan misi setiap lembaga pendidikan. Dan dalam Sekolah Unggulan Nasional ketujuh peran ini harus berjalan secara optimal.

Kita optimis, dengan segala kelebihan yang dimiliki Sekolah Islamic Village saat ini, maka Sekolah Islamic Village akan mampu hijrah dari Sekolah Potensial menjadi Sekolah Unggulan Nasional yang bisa kita banggakan.

Bersama ALLAH, Kita Yakin Bisa !

Minggu, 28 Oktober 2012

MANASIK HAJI 2012: Belajar Islam Yang Kaffah

Peserta Manasik Haji sedang melaksanakan THAWAF, simbol dari tekad
untuk hidup di dalam "orbit", aturan dan hukum-hukum Allah
Tanggal 23 Oktober lalu, Sekolah Islamic Village menyelenggarakan kegiatan Manasik Haji 2012. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dari semua tingkatan pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK. Juga para dewan guru dan pimpinan sekolah ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan dua tahun sekali ini.

Tujuan kegiatan manasik haji ini adalah pertama, mengenalkan tatacara pelaksanaan ibadah haji, sebagai rukun Islam yang kelima. Dalam manasik ini kepada siswa diajarkan urutan ibadah haji; mulai dari berihram di Miqat diikuti dengan niat haji, kemudian wuquf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumroh di Mina, Thawaf Ifadhah, dan Sa'i dari Shafa ke Marwah, serta ditutup dengan tahallul.

Tujuan kedua, memberikan pemahaman kepada siswa tentang hikmah dari setiap gerakan haji. Sebagaimana diketahui, haji bukanlah sekadar perjalanan, ziyarah, atau safari. Ia adalah perjalanan spiritual menuju Allah. Pastinya banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari setiap gerakan atau "stasiun" yang dilewati dalam perjalanan tersebut. 

Sebagai contoh, dari berihram di MIQAT, kita belajar bahwa di hadapan Allah, semua manusia sama, sebagai hamba Allah. Kemuliaan kita tergantung ketakwaan kita kepada-Nya. Dua lembar kain ihram yang dililikan ke tubuh kita juga mengingatkan kita pada kematian, saat kita semua harus mempertanggungjawabkan amal perbuatan kita.


ISTILAM ke arah Hajar Aswad. Simbol janji setia kepada Allah untuk
hidup dalam ketaatan, ketundukan dan kepasrahan kepada kehendak-Nya.
Sebelum THAWAF kita melaksanakan ISTILAM, yakni mengangkat kedua tangan ke arah Hajar Aswad. Dengan melakukan hal tersebut, kita sesungguhnya sedang menjabat "tangan Allah", berbai'at dan berjanji kepada-Nya untuk hanya menyembah dan menuhankan Allah dan tidak akan pernah menyekutukannya dengan sestau apapun. THAWAF sendiri melambangkan tekad kita untuk taat, tunduk, setia dan hidup di atas aturan, hukum, ketetapan dan kehendak Allah.

Melalui SA'I kita diingatkan kepada ikhtiar Siti Hajar yang luar biasa dalam mencari air. Air adalam lambang "sumber kehidupan". Air adalah lambang dari semua karunia Allah di bumi yang harus kita jemput dengan gesit, tekun, dan cerdas. Tujuh kali bolak-balik adalah lambang ikhtiar yang pantang menyerah, ide dan kreativitas yang tak pernah habis, dan ketekunan yang mengantarkan kita kepada kesuksesan.


WUQUF, singgah di "Arafah". Jamaah sedang menyimak Khutbah Arafah
yang pernah disampaikan Rasulullah saat haji Wada'
Dari ARAFAH - MASY'AR(Muzdalifah) - MINA,  kita belajar tentang gerak hidup yang harus kita jalani. PENGETAHUAN - KESADARAN - CINTA, adalah tiga urutan logis dari apa yang harus kita cari dan kita bangun dalam kehidupan. Tidak cukup hanya dengan pengetahuan kita lalu dianggap "ada". Tapi pengetahuan yang melahirkan kesadaran (masy'ar), dan cinta (Mina) yang membuat hidup kita jadi paripurna dan lebih bermakna. Pengetahuan kita cari dalam "terangnya siang Arafah" (lewat teori yang sahih), sedangkan kesadaran kita dapatkan dalam "heningnya malam Muzdalifah" (lewat kontemplasi dan kekhusyu'an ibadah). Dan tahap terakhir, cinta sejati kita dapatkan saat kita menempatkan Allah di atas diri kita; saat kita menyembelih setan dan menundukkan hawa nafsu kita dengan tangan kita sendiri. Dari ARAFAH - MASY'AR - MINA sesungguhnya kita belajar, bahwa pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang mengantarkan kita kepada kesadaran. Dan kesadaran tertinggi adalah kesadaran yang melahirkan cinta sejati kepada Allah. 

Luar biasa! Melalui ibadah haji Allah SWT ingin memberikan pelajaran kita tentang Islam yang sejati. Islam yang menggerakkan. Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Photo-photo kegiatan Manasik Haji 2012





Senin, 15 Oktober 2012

Soal Mendidik Anak, Kita Harus Berguru Pada Siti Hajar

Hijir Ismail; menjadi bagian dari Ka'bah. Tidak sah thawaf jika tidak
mengelilingi keduanya.
Bulan Zulhijjah adalah saat yang tepat bagi kita, khususnya para orang tua dan guru, untuk belajar kepada Siti Hajar. Ibunda Ismail dan isteri dari nabi Ibrahim ini.

Menurut buku Qishash al Anbiya karangan Ibnu Katsir, Hajar adalah seorang putri raja Maghreb, leluhur dari para nabi-nabi dalam Islam. Ayahnya dibunuh oleh Firaun yang bernama Dhu l-'arsh, dan ia ditawan dan dijadikan budak. Karena ia masih golongan bangsawan, maka ia akan dijadikan selir dan bisa memasuki kemakmuran Firaun. Namun kemudian Firaun memberikan Hajar kepada Sarah  -- perempuan yang sebelumnya juga gagal dijadikan selir oleh Fir'aun -- untuk dijadikan sebagai budaknya. Hajar berasal dari kata Ha ajruka (Bahasa Arab untuk "inilah imbalan mu").

Apa yang harus kita pelajari dari Siti Hajar? Jawabannya singkat, pola asuh dan cara mendidik anak yang mampu menghasilkan anak berkualitas seperti ismail. Hajar bukanlah orang yang berpendidikan tinggi seperti para orang tua dan guru di zaman sekarang. Dia tidak mengenal teori perkembangan anak, model-model pembelajaran, ragam jenis kecerdasan, multiple intelligences, dan berbagai teori canggih pendidikan lainnya. Tapi di tangannya lahir seorang Ismail, anak yang soleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, berakhlak mulia, cerdas dan rela berkorban.

Tidak banyak informasi yang kita ketahui, model pendidikan seperti apa yang dilakukan oleh Siti Hajar terhadap Ismail. Yang kita tahu, ia dan Ismail kecil, diungsikan oleh Nabi Ibrahim ke sebuah tempat asing yang belum pernah dikenalnya. Sebuah tempat yang kering dan tandus. Tanpa air tanpa pepohonan. Di dekat "Rumah Allah" yang disucikan di Jazirah Arabia. Di sanalah ia ditinggalkan. Sendirian. Bersama Ismail, anak yang belum lama ia lahirkan.

Namun dari do'a yang yang terus-menerus dikumandangkan Nabi Ibrahim as sambil bercucuran air mata, ketika meninggalkan kedua orang yang dicintainya, di lembah tandus tersebut, kita bisa "meraba" model pendidikan apa yang dilakukan Siti Hajar terhadap Ismail. Teks do'a tersebut tercantum dalam Q.s. Ibrahim [14]:37, yang artinya :

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.

Dari do'a Nabi Ibrahim as di atas, menunjukkan empat cara yang ditempuh keduanya dalam mendidik anak yang cerdas dan soleh.
1.  'Inda baitikal muharram. Ditempatkan di lingkungan (bi'ah) yang baik. Lingkungan yang kental dengan nilai-nilai spiritual. Lingkungan yang selalu mendekatkan anak kepada Penciptanya. 
2.  Liyuqiimush-sholah. Kurikulum pertama adalah mengenalkan Allah dan membangun ketaatan kepada-Nya. Ketaatannya kepada Allah secara luar biasa dia tunjukkan ketika dengan gagah berani menyambut perintah penyembelihan dirinya oleh Nabi Ibrahim as. Kemampuan seperti ini disebut Danah Zohar sebagai Spiritual Intelligence.
3.  Faj'al af'idatan minan-naasi tahwii ilaihim.  Kurikulum kedua adalah membentuk pribadi yang disukai dan disayangi oleh sesama. Pribadi yang disukai oleh sesama adalah pribadi yang berakhlak mulia. Ismail sangat menghormati dan memuliakan orang tuanya, memegang teguh norma-norma yang baik yang berlaku di masyarakat, dan peduli kepada nasib masyarakat di sekitarnya. Oleh Daniel Goleman, kompetensi seperti ini disebut Emotional Intelligence.
4. La'allahum yasykurun. yang berikutnya adalah membentuk mereka menjadi pribadi yang pandai mensyukuri nikmat. Syukur maknanya mengoptimalkan semua nikmat -- walau kelihatannya kecil -- menjadi sesuatu yang berdayaguna tinggi. Menjadi orang bersyukur maknanya menjadi pribadi-pribadi berpikir positif, produktif, dan kontributif. Ketiga sifat ini dicontohkan langsung oleh Siti Hajar saat harus mencari air untuk menyambung hidup. Berbaik sangka kepada Allah yang tidak akan menyia-nyiakan ketaatan hambanya. Berlari kesana kemari mencari air. Dan saat air memancar ia pun berteriak "Zam zam !" Kumpul, kumpul, kemari... di sini ada air! Ia berbagai kenikmatan itu kepada sesama. Para ahli menyebut kecerdasan seperti ini sebagai Adversity Quotions

Inilah empat hal yang bisa kita tiru dari cara Siti Hajar dan Nabi Ibrahim dalam mendidik dan membesarkan Ismail. Yakni menyiapkan bi'ah (lingkungan) yang baik untuk tumbuh kembang anak-anak kita. Berikutnya buatlah kurikulum dan langkah-langkah strategis untuk pengembangan  secara seimbang kecerdasan spiritual, emotional, intelektual dan kecerdasan adversitas (tahan banting) anak-anak kita.

Jika kita jadikan do'a Nabi Ibrahim as di atas sebagai landasan pendidikan anak-anak kita,  dunia pendidikan kita tidak akan diselimuti awan gelap seperti sekarang ini. 

Minggu, 07 Oktober 2012

QURBANKU, Tanda Syukur & Cintaku !

Tarbiyah Qurban Sekolah Islamic Village pada 2011 yang lalu
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
(Q.s. Al-Kautsar [108]: 1-3)


Tidak terasa, bulan Dzulhijjah sebentar lagi tiba. Di bulan itu, terdapat dua ibadah yang luar biasa. Haji dan Qurban.

Bagi mereka yang punya cukup biaya, bisa menunaikan rukun Islam ke-5, yakni beribadah haji ke tanah suci. Sedangkan bagi yang tidak, atau belum berangkat haji, bisa melaksanakan ibadah Qurban. Baik haji maupun qurban pada hakekatnya menapaktilasi tradisi Nabi Ibrahim as. Nabi ulul azmi bergelar Khalilullah, Sang Kekakis Allah. Dengan melaksanakan ibadah haji dan qurban, susungguhnya kita dituntun untuk hidup seperti Nabi Ibrahim as. Hidup dalam ketaatan, kesetiaan, dan kecintaan mutlak hanya kepada Allah.

Dalam rangka menumbuhkan sikap takwa (taat, setia, cinta) kepada Allah di kalangan pelajar Sekolah Islamic Village dan Sekolah Citra Islami, Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Islamic Village mentradisikan PROGRAM TARBIYAH QURBAN. Seluruh Keluarga Besar Sekolah Islamic Village berpartisipasi dalam "qurban berjamaah (gotong royong)" Biaya partisipasi qurban tahun ini sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per orang. Diharapkan dari Sekolah Islamic Village dan Sekolah Citra Islami akan terkumpul masing-masing sedikitnya sepuluh ekor sapi.

Semua daging qurban akan didistribusikan ke mustahik yang berhak menerimanya, terutama ke beberapa daerah di wilayah minus yang ada di Kabupaten tangerang, seperti Tanjung Kait, Tanjung Pasir, Sepatan, dan sekitarnya.

Untuk suksesnya program ini, dihimbau kepada seluruh siswa, guru, pimpinan dan staf Sekolah Islamic Village dan Sekolah Citra Islami untuk berpartisipasi. Dihimbau pula kepada para orang tua/wali siswa yang berniat untuk berqurban tahun ini, dapat menitipkan pemotongan dan penyalurannya kepada :



Panitia Qurban Sekolah Islamic Village  :  021 - 5470787
Panitia Qurban Sekolah Citra Islami  : 021 - 59408563   

Sabtu, 06 Oktober 2012

SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE Menerima Murid Baru & Pindahan Tahun Ajaran 2013/2014




“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.s. Ibrahim: 37)


Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Bapak dan Ibu yang budiman,
Do’a di atas adalah do’a Nabi Ibrahim a.s. saat beliau menempatkan Siti Hajar dan anak yang dikandungnya di sebuah tempat yang kering dan tandus, di dekat Baitullah (Rumah Allah) yang disucikan. Dengan harapan agar anaknya kelak tumbuh menjadi hamba Allah yang beriman (mendirikan shalat), berakhlak mulia (menyayangi dan disayang sesama), dan cerdas mengelola nikmat (pandai bersyukur).

Do’a Nabi Ibrahim inilah yang dijadikan dasar filosofi dari motto pendidikan di Sekolah Islamic Village yakni “Memuliakan manusia dengan iman, ilmu dan akhlak". Iman yang teguh diwakili dengan ketaatannya kepada Allah dengan istiqamah melaksanakan shalat. Akhlaknya tercermin pada sikapnya yang penyayang kepada orang lain sehingga orang lain pun menyayanginya. Dan rasa syukurnya diekpresikan dengan memanfaatkan semua potensi yang dikaruniakan Allah kepadanya, baik berupa raga, pikiran maupun jiwa/ruhnya.


Untuk menjadikan anak sholeh dan cerdas, doa di atas mensyaratkan lingkungan yang sehat bagi tumbuhkembangnya kecerdasan spiritual anak, emosional dan intelektual siswa, yakni di dekat Rumah-Mu Yang Suci' ('inda baitikal muharram). Karenanya Sekolah Islamic Village didesain sebagai sekolah berbasis masjid. Tidak hanya karena di tengah-tengah area pendidikannya dibangun sebuah masjid berkapasitas 5000 jamaah. Tetapi karena proses pembelajarannya berbasis nilai-nilai spiritual. Mulai dari kegiatan pembuka dengan do'a dan tadarus, pendidikan karakter Islam yang include dalam seluruh mata pelajaran sampai program wajib shalat Zhuhur dan Ashar berjamaah dengan kegiatan lain yang mengiringinya  seperti tilawah, zikir, muhasabah dan muhadharah..


Kami sangat berbahagia, apabila putra dan putri Bapak/Ibu bergabung dalam Keluarga Besar SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE . Pendaftaran untuk tahun pelajaran 2013/2014 sudah dibuka mulai  DESEMBER 2013. Untuk informasi pendaftaran, hubungi:


PANITIA PENERIMAAN SISWA BARU & PINDAHAN
SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE - TANGERANG
Toddler - PG/TK - SD - SMP - SMA - SMK
Komplek Pendidikan Islamic Village Kelapa Dua Tangerang
Telp. (021) 547-0787   www. isvill.sch-id
email: islamicvillagesekolahku@gmail.com